Menghentikan kebocoran gas adalah proses yang rumit dan berbahaya. Pada tahun 1966, untuk mengatasi kebakaran di lima kebocoran gas alam, pemerintah Uni Soviet mencoba segalanya, termasuk pemompaan air melalui rekahan hidrolik, namun dia gagal memadamkan apinya. Akhirnya, mereka harus menggunakan bom nuklir berkekuatan 30 kiloton.

Para ilmuwan mengebor kedalaman 6.000 meter di dekat sumber kebocoran. Mereka kemudian memasukkan bom ke dalam lubang bor, mereka menutup lubang itu dengan semen, dan menembakkan perangkat itu. Ledakan nuklir memadamkan api dalam waktu 23 detik, mencekik tumpahan dengan mengganggu berton-ton tanah di bawah tanah. Hal yang paling mengesankan adalah tidak ada radioaktivitas yang terdeteksi di area tersebut setelah ledakan.